Posts Subscribe to InFoGauLComments

Online bookmark Bookmark

CP : 081515325009 E-mail : pkpmiiunisla@gmail.com Dengan kepala tegak menghadap sang saka merah putih Kami tujukan hati kami, lurus, kepada Pancasila Tatapan mata kami tak ingin berpaling dari gagahnya sang Garuda Tegas menolak apa pun yang berani menginjak Bhinneka Tunggal Ika Salam Pergerakan.....

PKD : Rumuskan Formula, Wujudkan Kader Mujahid sebagai Pemimpin Amanah

Detik-detik sebelum menjelang akhir kepengurusan, PK PMII UNISLA Veteran akan adakan Pelatihan Kader Dasar yang merupakan momen untuk melanjutkan proses kaderisasi formal tahap ke-2 pasca MAPABA. acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 25 April 2016 ini terdapat beberapa ketentuan yang menjadi syarat mengikuti PKD ini, diantaranya sebagai berikut : 

1.      Telah mengikuti MAPABA dan tuntas pada Follow Up-nya.
2.      Minimal 6 (enam) bulan setelah mengikuti MAPABA.
3.      Membawa sertifikat MAPABA (asli).
4.      Rekomendasi dari Pengurus Komisariat.
5.      Maksimal 3 anggota tiap Komisariat se- jawa timur.

Screening :
Menulis salah satu artikel dibawah ini :
-          Keorganisaasian
-          Ke Indonesiaan
-          Ke Mahasiswaan
       -    Implementasi NDP sebagai Karakter Pemimpin Amanah dan Pengnubah Masalah menjadi Mashlaha (sesuai tema).

Melalui Pelatihan Kader Dasar ini Pengurus Komisariat PMII UNISLA Veteran mencoba untuk mengurai berbagai renik masalah mampatnya "Implementasi NDP sebagai Karakter Pemimpin Amanah dan Pengubah Masalah menjadi Mashlaha". dari situ kita bisa tahu bahwa dalam menunjang generasi yang mashlaha perlu adanya pemikir dan penggerak yang amanah. 

Insaf dan sadar bahwa semua itu adalah keharusan bagi setiap fungsionaris maupun anggota PMII untuk memahami dan menginternalisasikan nilai dasar PMII itu, baik secara etis maupun organisatoris. bukankah NDP merupakan basis filosofis dari setiap aktifitas berpikir, berucap dan bertindak, yang mencerminkan tujuan bersama yang hendak dicapai?",Ya. Proses pemahaman dalam usaha menggali sumber nilai dan potensi insan warga pergerakan untuk dimodifikasi di dalam tatanan nilai baku yang kemudian menjadi citra diri yang mendukung aspek  kompetensi kader sebagai indikator profesionalisme terhadap apa saja yang akan dan mesti dilakukan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan indonesia.

Pemimpin yang dimaksud disini adalah pribadi dari setiap manusia yang mempunyai tanggung jawab besar dalam mengawal langkah untuk perpijak bersama-sama dengan tujuan yang sama. Pemimpin adalah yang mampu membangkitkan loyalitas dan semanngat anggotanya, mampu mengedukasi dan mewarisi, memberikan saran dan nasehat dari setiap permasalahan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitas. Sedangkan Amanah dalam bahasa lain adalah titipan yang harus dan wajib dijaga, dilindungi, dirawat untuk generasi pada masa yang akan datang serta senantiasa menyadari bagaimana PMII diperjuangkan oleh pendahulu-pendahulu tempo dulu. Sehingga dalam diri kader MUJAHID akan benar-benar tertanam jiwa yang Pemimpin  dan yang Amanah.

Dengan tema yang tersebut diatas ("Implementasi NDP sebagai Karakter Pemimpin Amanah dan Pengubah Masalah menjadi Maslaha"), Panitia akan berusaha sekuat tenaga dalam merumuskan berbagai formula mewujudkan kader MUJAHID yang benar-banar mampu dihandalkan dan yag terhandal sebagai kader pelopor, pembela bangsa, penegak agama. Salam Pergerakan...
Hancur leburkanlah angkara murka... 
Perkokohlah barisan kita...
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwaamith Thorieq..

PK PMII UNISLA Veteran
Read more >>

Pelatihan IT : Desain Grafis dan Multimedia RESTART

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar dan tata letak.

Pelatihan IT dengan materi Desain Grafis dan Multimedia sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi, karena media komunikasi visual merupakan media penyampaian informasi yang efektif untuk tujuan internal organisasi maupun eksternal, karena secara umum orang akan lebih mudah memahami dan menerima pesan dalam bentuk visual dibanding dalm bentuk teks biasa. Pelatihan IT dengan materi Desain Grafis dan Multimedia ini secara teknis mempelajari metode merancang dan proses pembuatan sebuah media komunikasi visual organisasi. Pelatihan Desain Grafis dan Multimedia Rayon RESTART (Revolusi Satuan Arek Rayon Teknik) terbagi dalam 3 program yaitu Desain Grafis, Desain Multimedia serta Digital Photography & Video Editing.

Hal ini yang telah sering dilakukan seiring perjalanan rayon RESTART yang dilaksanakan mingguan, pelatihn IT seolah menjadi basis gerakan menceerdaskan SDM pengurus dan anggota rayon melalui skill minat dan bakat yang dimiliki. Tujuan pelatihan ini untuk membekali keterampilan pengurus dan anggota dalam media komunikasi visual sebagai media penyampaian informasi yang efektif, yang mendukung aspek kompetensi sebagai indikator profesionalisme dalam hal penguasaan Desain Grafis dan Multimedia. Pelatihan dirancang dengan menggunakan metode Interactive Learning by Doing yang bertujuan agar memudahkan penyerapan materi pelatihan, sehingga peserta mampu mengikuti materi dalam bentuk artikel yang dibagikan disertai software yang diinstalkan sebelumnya.

RESTART (Revolusi Satuan Arek Rayon Teknik)
Read more >>

Pendidikan dan Media Massa

Seperti sudah disinggung diatas, peran pendidikan dan juga media massa menjadi fundamental dalam mengkaji lahirnya nasionalisme di Indonesia. Namun suatu kontradiksi lahir dari kedua hal tersebut. Bagaimana bisa pendidikan yang dibangun oleh pemerintah kolonial malah melahirkan bibit-bibit yang menentang kolonial sendiri? Bukankah tujuan pendidikan yang diadakan oleh pemerintah kolonial bertujuan membantu kinerja pemerintah kolonial dalam mengerjakan urusan rumah tangga Hindia Belanda? Bukankah seperti apa yang dikatakan Pram, yang kolonial dia selalu iblis![5] Begitu pula media massa, media massa lahir dari terbukanya kesempatan bagi pemilik kapital untuk merenggut salah satu sektor yang dianggap menguntungkan. Media massa bagi masyarakat Eropa abad ke 19 dan awal abad 20 menjadi satu-satunya sarana penyedia informasi tentang situasi dunia maupun situasi nasional. Bagaimana peran media massa yang seharusnya dapat menutup arus globalisasi yang tidak menguntungkan bagi pemerintah kolonial, dan seharusnya mengarahkan pemikiran massa menuju kepentingan kolonial gagal?
           
Pendidikan yang disediakan pemerintah kolonial memang bertujuan untuk membantu pemerintah kolonial sendiri. Namun seperti yang dikatakan dalam buku Sartono Kartodirjo,[6] memberikan pendidikan di Tanah Jajahan akan menjadi boomerang bagi kolonialisme! Selain itu pendidikan yang disediakan pemerintah kolonial memberi dampak positif dan negatif. akibat negatif dari pendidikan kolonial telah menciptakan kelas-kelas sosial baru di dalam masyarakat Hindia Belanda. Pendidikan yang bersifat diskriminatif yang dilangsungkan oleh pemerintah kolonial di satu sisi memantapkan status sosial dari beberapa kelas (semisal bangsawan pribumi ataupun anak-anak Eropa baik totok atau indo, juga bangsa Asing lain khususnya Timur Jauh). Akibat dari pendidikan munculah dua kalangan priyayi yaitu priyayi birokrat dan priyayi profesional. Walaupun pada akhirnya, kelas-kelas sosial akibat pendidikan diskriminatif kolonial dapat terdamaikan dalam satu golongan, yaitu elite modern atau elite intelektual.[7] Dampak positifnya adalah bahwa sebagian orang Indonesia telah dapat membaca dan menulis yang dengan modal ini maka orang Indonesia dapat belajar tentang keadaan dan perkembangan dunia.[8]
Modal inilah yang menjadikan sebagian masyarakat Hindia Belanda sadar akan kondisi ketertindasan yang dialami sebagai negeri jajahan. Modal yang sangat sedikit namun penting, mampu dijadikan landasan untuk melawan pemerintah kolonial. Modal membaca arus informasi yang disediakan media massa dan juga singgungan dengan kaum liberal maupun bangsa asing yang berada di Hindia, memberi dampak besar terhadap tumbuhnya kesadaran sebagian masyarakat Hindia untuk memulai perjuangan melawan kolonialisme. Terumuskanlah perjuangan yang lebih modern. Jika sebelumnya perlawanan fisik seperti pemberontakan dan gerakan Ratu Adil yang disebut Sartono sebagai gerakan proto-nasionalisme sering mengalami kegagalan, bentuk perlawanan baru yang modern kini muncul diakibatkan pemahaman akan situasi dunia yang aktual pada akhir abad 19 dan awal abad ke 20.[]

Refrensi :  http://gerakanaksara.blogspot.co.id/2014/06/globalisasi-jawaban-munculnya.html
Read more >>
 

Arsip Blog

Traffic Info

PK PMII UNISLA Veteran
Flag Counter