Hal yang diungkapkan oleh Antonio Gramsci (1891-1937) filsuf Itali yang menilai kelompok terdidik seperti mahasiswa adalah kaum intelektual yang tidak sekedar menjelaskan kehidupan sosial dari luar berdasarkan kaidah-kaidah saintifik, tapi juga memakai bahasa kebudayaan untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman real yang tidak bisa diekspresikan oleh masyarakat sendiri (Leszek Kolakowski, 1978:240).
Mahasiswa sebagai kelompok intelektual adalah mereka yang mampu merasakan emosi, semangat, dan apa yang dirasakan rakyat miskin di negeri ini atas ketidakadilan yang diciptakan penguasa. Inilah salah satu tugas kaum intelektual kampus menurut Gramsci.
Dalam upaya melakukan perubahan sosial, mahasiswa memerlukan penyusunan dan pengorganisasian ‘masyarakat intelektual’ yang mengekspresikan kondisi dan menghadirkan suara-suara kepentingan masyarakat bawah melalui aksi jalanan (demonstrasi), gerakan literasi, dan bentuk gerakan sosial lainnya. Di Lamongan anak muda dan mahasiswa lebih banyak memilih jalanan sebagai arena menentang rezim.
Dr. Mansour Fakih dalam bukunya yang berjudul ‘Jalan lain: Manifesto Intelektual Organik’ sebagai golongan intelektual juga mengatakan hal yang sama. “Tugas kaum terdidik memang bukan sekedar ‘memberi makna’ terhadap realitas sosial, ketidakadilan sosial saat ini, dan meratapinya. Tugas kaum terdidik sebagai intelektual adalah ikut menciptakan sejarah dengan membangun gerakan pemikiran dan kesadaran kritis untuk memberi makna masa depan,” kata Mansour Fakih.
Anak-anak muda dan mahasiswa juga mengingatkan penulis kepada seorang sejarawan dunia, Pramoedya Ananta Toer yang mengatakan “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda. Apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa”.
Penulis sengaja mengutip beberapa pandangan tentang anak muda dan mahasiswa sebagai penghormatan kepada mereka (mahasiswa) yang memilih jalanan sebagai arena menentang kekuasaan. Kalian tidak sendiri !. Tirani akan terus memerangi daya kritis anak muda dan mahasiswa, serta mempertahankan kebodohan.. (*)
Lamongan, 12 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar