Yang menggembirakan umat Nahdliyin adalah lokasi muktamar
kali ini yang menempati kota jombang, sebagai kota yang menjadi cikal bikal
bakal kelahiran NU tahun 1926. Para ulama dipimpin KH Hasyim Asy'ari dan KH
Wahab Hasbullah berdatangan ke kota ini untuknmembela faham keagamaan mereka
yang mulai digusur wahabi di pusatnya, Arab saudi. Para ulama ini didukung kuat
mahaguru mereka Syaekhona Kholil Bangkalan.
Kegembiraan yang lain adalah kembali ke pesantren. Jombang
dikenal sebagai gudang pesantren. Sejak muktamar Lirboyo tahun 1999, muktamar
diadakan di asrama haji , solo dan makasar. Dengan kembali ke pesantren akan
mengembalikan ruh an semangat NU yang genuine. Pesantren adalah jiwa NU dan
tempat lahir NU untuk mengawal bangsa dan negara ini.
Selama ini kita kenal watak pesantren sebagai watak dan jiwa
ikhlash yang menonjol, sederhana , mengutamakan. Akhlak, gandrung pada ilmu
bukan dunia , imjang antara perilaku dunia dan akhirat, hormati perbedaan ,
rendah hati, memiliki jiwa juang untuk kebenaran,dan cinta tanah air. Karena
itu jika semangat ini kembali menjadi warna Nau maka islam indonesia akan
mencapai kejayaannya. Sebab, semakin susut tokoh yang memiliki semangat dan
jiwa pesantren.
Tentu, Ashibu-NU sebgai lembaga dibawah NU sangat ingin jiwa
pesantren itu kembali pada diri NU. Asbihu-NU akan terus membantu karena
kebesaran abihu-NU sangat terkait dengan kebesaran NU. Maka menjadi kewajiban
asbihu-NU untu mendukung pelaksanaan muktamar NU, terutama dari segi finansial
dan lain sebagainya.
Selamat bermuktamar dan semoga menghasilkan keputusan
berharga untuk umat, bangsa dan negara.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thoriq.
0 komentar:
Posting Komentar