UNISLA Veteran -
Puluhan mahasiswa PMII UNISLA Veteran adakan aksi turun jalan dengan membawa
beberapa rekomendasi-rekomendasi dan dukungan sepenuhnya terkait Penolakan
Perpanjang Kontrak Karya Freeport di Papua, Selasa (01/12/2015) di deppan
Gedung Dewan Perwakilan Rakrat Daerah (DPRD) Lamongan pagi ini.
Korlap aksi (M.
Mahsuli KH) menilai bahwa keuntungan PT. Freeport di Papua per hari mencapai Rp
114 miliar. Artinya, dalam sebulan Freeport bisa mendapatkan keuntungan sebesar
589 juta dollar AS atau Rp 3,534 triliun.
Namun, di balik
keuntungan yang spektakuler itu, rakyat Indonesia justru tidak mendapat manfaat
apapun. Rakyat kita di Papua sana, yang notabene berada di sekitar pertambangan
Freeport, juga tidak mendapat efek keuntungan yang menetes. Sebagian besar
rakyat Papua masih hidup dalam kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan tetap
melekat pada rakyat Papua. Cerita tentang kelaparan juga tak henti-hentinya
berhembus di Papua.
Ironisnya,
bukannya merasakan efek keuntungan yang menetes, rakyat Papua justru merasakan
efek politik dan sosial akibat nafsu serakah Freeport untuk mengamankan dan
melanggengkan eksploitasinya di bumi Papua. Praktek kekerasan dan pelanggaran
HAM sangat massif dilakukan oleh militer Indonesia, yang notabene jadi pasukan
pengawal Freeport, di tanah Papua. Tak hanya itu, rakyat Papua juga merasak
dampak kerusakan ekologis yang sifatnya jangka-panjang.
Kontribusi
Freeport untuk penerimaan negara juga nyaris tidak ada. Pemerintah Indonesia
hanya menerima royalti emas 1% dan royalti tembaga sebesar 1,5-3,5%. Sudah
begitu, Freeport juga sering membandel untuk membayar dividen kepada pemerintah
Indonesia. Padahal, pemerintah Indonesia punya saham sebesar 9,36 persen. Pada
tahun 2012, Freeport mestinya menyetor Rp 1,5 Triliun, tetapi yang dibayarkan
baru Rp 350 miliar.
Karena itu sebagai
jalan memulihkan martabat dan kedaulatan bangsa kita harus rakyat sendiri yang
bertindak. Rakyat Indinesia yang notabene pemilik sah kekayaan alam negeri ini,
harus membangun gerakan massauntuk mengambil alih PT. Freeport.
Dengan beberapa rekomendasi kami sepenuhnya
mendukung bahwa :
1. Ubah UU terkait Freeport.
2. Pembentukan Panwas Freeport dan penanganan B3.
3. Pertahankn SDA Indonesia.
4. Ajukan Term terkait Kontrak Karya.
5. Ambil alih Freeport untuk memulihkan
kedaulatan Bangsa.
(PK PMII UNISLA Veteran)
0 komentar:
Posting Komentar